Wikipedia

Hasil penelusuran

Senin, 11 Mei 2015

Mengapa Human Capital ?


Sampai dengan dekade 1980an, human capital invesment  masih belum dianggap sebagai faktor penentu keberhasilan sebuah unit bisnis. Pada masa itu konsentrasi masih terpusat pada modal – modal fisik (tangible asset) dibandingkan dengan modal non fisik (intangible asset). Penelitian – penelitian pada masa itu juga menunjukan hal serupa, penelitian empirik sampai tahun 1980an masih menunjukan bahwa human capital  tidak berperan dalam kemajuan sebuah kinerja unit bisnis atau perusahaan. Dalam studinya, Nkomo (1987) meneliti  hubungan antara perencanaan sumber daya manusia dengan kinerja sebuah unit bisnis, dan hasilnya adalah tidak ditemukan adanya korelasi diantaranya. Hal serupa juga ditunjukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Delaney, Lewin and Ichniowski (1988, 1989) yang melakukan survei mengenai hubungan antara praktek SDM dengan kinerja keuangan perusahaan. Hasil dari penelitian tersebut juga menunjukan tidak adanya hubungan antara keduanya. Namun demikain, seiring dengan berkembangnya segala aspek – aspek kehidupan manusia mulai terjadi pergeseran peran yang dialami oleh human capital. Mulai dekade 1990an, human capital mulai memegang peran yang lebih dominan sebagai penetu kemajuan sebuah kinerja perusahaan. Penelitian – penelitian yang dilakukan pada era 1990an sampai sekarang menunjukan pengaruh human capital sebagai faktor penting dalam kegiatan operasional perusahaan dan bahkan memegang peran kunci dalam menggerakkan modal – modal fisik lainnya.
Semakin berkembangnya aspek – aspek kehidupan manusia pergeseran peran human capital semakin nyata. Banyak perusahaan – perusahaan yang semakin menggantungkan kemajuan perusahaannya pada sumber daya manusianya. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil penelitian yang dilakukan Brooking Instutution di Amerika Serikat yang meneliti 500 perusahaan dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Hasil dari penelitian tersebut adalah pada tahun 1982, tangible asset merepresentasikan 62% nilai pasar perusahaan, kemudian turun menjadi 38% pada tahun 1992. Studi terakhir yang dilakukan pada tahun 2002 menunjukkan angka penurunan yang  semakin besar menjadi hanya 15%, sementara 85% merupakan intangible asset yang menentukan nilai pasar perusahaan.
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa seiring berjalannya waktu peran human capital dalam perusahaan semakin besar. Human capital mempunyai peran sebagai penggerak modal – modal lainnya. Human capital juga merupakan faktor utama penggerak suatu unit bisnis atau perusahaan.  

        NB : Tulisan ini diambil dari potongan essay yang pernah ditulis penulis.

Daftar pustaka :

Delaney, Lewin, and Ichniowski, C. 1988. Human resource management policies and practices in American firms. New York: Industrial Relations Research Centre, Graduate School of Columbia University.


Nkomo, S.M. 1987. Human resource planning and organisational performance: An exploratory analysis. Strategic Management Journal, 8: 387-392.

 

0 komentar:

Posting Komentar